Kejadian berawal dari konfirmasi yang di lakukan oleh awak media beserta LSM Abdi Rakyat Nusantara ( ARN)terhadap pihak sekolah SMK Negeri 5 Surabaya, terkait dugaan temuan adanya pungli (21/06/2023).
Saat awak media bersama LSM mencoba menemui pihak kepala sekolah untuk mengkonfirmasi dugaan pungli yg dilakukan oleh pihak sekolah SMKN 5.
Dengan tidak sopan tiba - tiba muncul pegawai dinas yg bertugas sebagai resepsionis dan memberikan keterangan agar sebelum ketemu harus ada janji terhadap kepala sekolah namun penyampaian tersebut dinilai tidak sopan, oleh awak media dan LSM hingga memicu kearah kekerasan fisik,
Untung kejadian tersebet bisa diredam oleh pegawai yang lain,
Diketahui petugas resepsionis tersebut juga merangkap jabatan sebagai TU (Tata Usaha)
Zainal selaku ketua dari LSM ARN membenarkan kejadian tersebut " Sy datang untuk mengkonfirmasi kebenaran dugaan pungli yang dilakukan pihak sekolah, namun pihak resepsionis sekolah sepertinya kurang suka dengan kehadiran kami, hingga permintaan kami untuk bertemu dengan kepala sekolah pun disambut tidak baik, bahkan sempat meminta untuk duel di depan sekolah,
Untung kami sadar bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan tidak terpuji,
Ditayangkan dari berita sebelumnya pihak sekolah SMK Negeri lima juga pernah mengintimidasi siswa melalui chat WA" imbuhnya
Awak media beserta LSM ARN tersebut, tetap akan melakukan penelusuran dugaan pungli dan intimidasi yang dialami oleh siswa SMK Negeri 5 Surabaya,
"Pihak LSM ARN akan secepatnya mengirimkan surat kepada Bu Gubernur Jawa Timur,DPRD PROVINSI JATIM, bahkan sampai ke pemerintah, pusat ( Presiden) supaya Pendidikan ini bersih dari Pungli maupun sikap Premanisme," sambung Zainal
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pihak - pihak sekolah maupun dinas Provensi Jatim yang bisa di konfirmasi,.
Bersambung
(red)
