Hanya saja, penyelenggaraan pemilihan duta Karang Taruna Kota Surabaya tahun ini membludak lantaran adanya campur tangan pemerintahan kota Surabaya yang memerintahkan stakeholder tingkat kecamatan, hingga RT untuk mendelegasikan pemudanya sebanyak 3 orang.
Namun, antusias yang dikabarkan dan dinamika yang berjalan ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Banyak masyarakat Surabaya yang mempertanyakan kejelasan kegiatan ini, pasalnya banyak kejanggalan dari kegiatan ini. Mulai dari pergantian sistem rekruitmen duta Karang Taruna Kota Surabaya yang terkesan mendadak, asal comot delegasi yang dilakukan oleh stakeholder yang dibuktikan dengan banyaknya delegasi yang lebih dari 25 tahun, dan sistem rekruitmen yang membingungkan lantaran tidak adanya sosialisasi.
Saya banyak menemukan fakta di lapangan yang mempertanyakan, bahkan yang ditanyakan adalah hal yang mendasar sekali, apa itu duta Karang Taruna?
Tentu kami menilai bahwa kegiatan ini sangat minim sekali sosialisasi. Mirisnya lagi ketika hal itu di pertanyakan kepada stakeholder, tersebut malah melemparkan kepada Karang Taruna setempat, sehingga terkesan saling lempar”
Lanjut Cak Gatra “seharusnya pemkot tidak ikut campur dalam hal ini, toh meski ikut campur, harusnya benar-benar di persiapkan dan tidak asal-asalan seperti ini”ucapnya
Tidak berhenti disana menurut pantauan data yang masuk pada link yang di sebarkan oleh kecamatan Semampir, Semampir telah masuk data 100 persen dari 5 kelurahan yang ada sebanyak 1683 data, terbanyak kedua setelah Kecamatan Tambaksari sebanyak 1989 data dari 8 kelurahan. Namun setelah di teliti kembali, banyak dari data tersebut melebihi usia 25 tahun yang mana adalah persyaratan dari audisi Duta Karang Taruna Kota Surabaya.
“Menurut informasi yang kami terima, 1 minggu setelah audiensi yang dilakukan duta Karang Taruna Kota Surabaya 2022 dengan pemkot sebelum tahapan dimulai acara ini di ambil alih oleh pemkot sehingga data yang terserap melalui intruksi pemkot kepada stakeholder hingga tingkatan RT terkesan asal-asalan, dan tidak sesuai dengan persyaratan usia. Namun, apapun dinamikanya karena ini menggunakan nama kartar, tentu kami terjun dan mencoba menjelaskan kepada masyarakat terutama untuk pemuda yang mendaftar” ucap Cak Ambar.
(Akyr)