Cak Ji Wakil walikota menyatakan penurunan tersebut diketahui dari data (BPS) badan pusat statistik yang saat ini mencapai 4,65 persen, dan itu semua hasil dari gotong royong masyarakat Surabaya.
" Kemiskinan di Surabaya bisa dikendalikan berkat gotong-royong semua pihak dalam upaya pencegahan hingga penanggulangan warga miskin.
Data resmi BPS Kota Surabaya yang dikeluarkan pada 25 Oktober 2023 mencatatkan persentase penduduk miskin di Kota Surabaya sebesar 4,65 persen.
Jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan/GK) di Kota Surabaya pada bulan Maret 2023 mencapai 136,37 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 1,84 ribu jiwa, bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang sebesar 138,21 ribu jiwa " ungkap Armuji (31/10/2023)
Kota Surabaya merupakan salah satu daerah dengan angka kemiskinan terendah di Provinsi Jawa Timur dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi yang efektif pascapandemi Covid-19.
Cak ji menambahkan "Konsentrasi dengan menekan Pengangguran melalui program padat karya, pemberdayaan UMKM (usaha mikro kecil menengah) hingga bursa kerja bagi warga Surabaya," Imbuhnya
Cak Ji juga mengatakan, beberapa program unggulan yang dijalankan Pemkot Surabaya yang dinilai bisa menekan angka kemiskinan di antaranya padat karya, program beasiswa pendidikan bagi warga tidak mampu dan program yang mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
"Kami semua juga bekerja sama untuk terus melakukan pendataan dan pengawasan bagi warga yang tidak mampu lalu diberikan intervensi kebijakan. Jadi bukan menghapus datanya namun menghapus kemiskinan itu sendiri,
Dari situ merupakan cerminan bahwa APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk rakyat bisa dirasakan segenap lapisan masyarakat," pungkasnya
(*)