Surabaya- Tradisi ketupat biasanya di laksanakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.Beberapa daerah menyebutnya berbeda beda mengenai Lebaran Ketupat ada yang menyebutnya Riyoyo Ketupat, Bakda Ketupat, Telasan Topak.
Pegiat Sejarah dan Budaya Noer Setiawan atau lebih dikenal Cak Wawan menjelaskan,Ketupat atau kupat sebenarnya salah satu kuliner kuno yang sudah ada sejak era klasik,Rabu (17/04/2024)
" Diduga kupat sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit atau bahkan era Singosari. Saat itu kupat merupakan kuliner yang biasanya dinikmati oleh kalangan bangsawan dan muncul pada peringatan-peringatan tertentu maupun ritual yang terkait dengan upacara religius,".
Masyarakat biasa pun di era klasik juga membuat kupat namun bukan sebagai kebutuhan pokok melainkan menjadi bagian dari sajian spiritual.
" Di abad 15 saat Walisongo berada di tanah Jawa yang kehadirannya untuk berdagang dan syiar agama, kupat menjadi salah satu media dan sarana penyebaran ajaran Islam. Kupat yang awalnya kuliner kerajaan dan muncul pada waktu tertentu dikenalkan pada masyarakat secara luas oleh para wali seminggu pasca riyaden (idul Fitri),".
Cak Wawan menambahkan,hingga saat ini kupat bukan saja milik umat muslim yang dimunculkan seminggu setelah idul Fitri, tetapi orang-orang di pulau Bali yang notabene pemeluk Hindu juga membuat, melestarikan dab mengkonsumsi kupat sebagai kuliner tradisionalnya.Ini menandakan bahwa kupat bukan milik satu kalangan melainkan warisan Nusantara yang harus kita jaga bersama.
(GN/WAN)
