Surabaya,- Suasana lalu lintas di Jalan Wonosari Lor Baru, tepatnya di sekitar SDN Wonokusumo VI/45 Surabaya dan Masjid Al Ikhlas dirasakan oleh masyarakat mengkhawatirkan.
Pasalnya, pengendara R2 dan R4 yang lalu lalang di sana kerap memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sehingga rawan bagi siswa SD, jemaah masjid, dan masyarakat umum menjadi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Eko selaku warga setempat menuturkan, speed trap sangat dibutuhkan untuk mencegah peristiwa laka lantas di lokasi. Terlebih, traffic di Jalan Wonosari Lor Baru memiliki kepadatan yang cukup tinggi.
"Dulu ada polisi tidur, namun setelah diaspal (overlay) itu hilang. Akhirnya jalan yang mulus ini membuat orang-orang berkendara sangat kencang, terutama pemotor. Kita minta tolong sama pemerintah untuk fasilitasi speed trap. Jangan tunggu ada korban," kata Eko, Jumat, 3 Januari 2025.
Pantauan awak media di lokasi, laju kendaraan yang melintas memang rerata berkecepatan tinggi. Hal ini yang kemudian dinilai masyarakat membahayakan.
Saat jam berangkat maupun pulang sekolah, siswa SD tampak memadati bahu jalan. Di sisi lain, pengendara enggan mengurangi kecepatan lantaran jalan yang dilintasi terlihat mulus.
Riyan selaku guru SDN Wonokusumo VI menyampaikan, pihaknya berharap Pemkot Surabaya melalui camat dan lurah dapat memberikan perhatian serius terhadap masalah ini.
Menurutnya, jangan sampai ada korban baru ada tindakan. Speed trap dinilainya bisa menjadi solusi dan memininalisir kecelakaan di lokasi.
"Saya berharap ada perhatian serius khususnya di depan sekolah dan di gang selatan sekolah, karena tempat lalu lalang anak-anak dan warga yang mau keluar gang," ucap Riyan.
Sementara itu, Camat Semampir Yunus menyebut siap merealisasikan speed trap di Jalan Wonosari Lor Baru. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengajukan ke Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya.
"Siap, akan kami usulkan speed trap ke Dishub," tandas Yunus. (bin)