Surabaya,- Polrestabes Surabaya melaporkan bahwa tindak kejahatan jalanan terutama pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Pahlawan alami kenaikan sebanyak 11% pada tahun 2024.
Merespons hal ini, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Luthfie Sulistiawan memastikan akan terus melakukan upaya taktis guna meminimalisir tindak kejahatan tersebut.
"Kejahatan jalanan seperti pencurian kendaraan bermotor naik 11 persen. Tetapi pencurian dengan kekerasan turun hingga 12 persen," katanya, Rabu, 1 Januari 2025.
Total kasus yang berhasil diungkap di sektor kejahatan jalanan ini di antaranya curas 63 kasus dengan 53 tersangka. Lalu curanmor 425 kasus dengan 315 tersangka. Dan curat 225 kasus dengan 186 tersangka.
"Selama 2024 sebanyak 554 orang kami proses," tutur Luthfie.
Kendati demikian, secara keseluruhan tindak pidana kejahatan di Surabaya pada 2024 sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2023. Yakni, turun menjadi 4.190 kasus dari sebelumnya 4.297 kasus. Sementara tingkat penyelesaian kasus meningkat hingga 78,9%.
"Meski secara keseluruhan ada penurunan, namun curanmor masih menjadi perhatian kami. Kami pun tak segan-segan untuk melakukan penindakan secara tegas dan terukur terhadap para pelaku," tandasnya.
Karenanya, di samping melakukan upaya represif, pihaknya juga menggencarkan upaya preventif dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Luthfie pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan memperhatikan lebih jeli terhadap barang berharga yang dimiliki.
"Pastikan kunci kendaraan tidak melekat pada kendaraan. Juga lakukan pengamanan tambahan atau kunci ganda pada kendaraan," pesannya.
Terakhir, Luthfie mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dalam menjaga kondusifitas kota. Juga berterima kasih kepada Kejari Surabaya maupun Kejari Tanjung Perak yang telah bekerja sama untuk menuntaskan penyidikan kasus di Surabaya.
"Keamanan adalah hasil kerja bersama. Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat Surabaya," tuntas Luthfie.
(Alf)
