Madura,- Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan sosialisasi kekerasan seksual dengan tema “Stop Kekerasan seksual: Kenali, Cegah, dan Lindungi” yang diadakan di SMPN 2 Kamal, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. (14/01/2023)
“kami sangat berterima kasih sekali kepada mahasiwa UTM yang telah menyempatkan waktunya untuk merealisasikan salah satu program kerja pengabdian masyarakat di SMPN 2 Kamal” ujar Ibu Sulfa Diana selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Kamal.
“tentunya tema sosialisasi yang diangkat sangat penting sekali untuk disampaikan, mengenai kekerasan seksual khususnya bagi para siswa-siswi di tingkat sekolah menengah pertama (smp), karena sejatinya pada usia ini mereka berada di masa transisi dimana tidak anak-anak lagi namun juga belum dewasa, oleh karena itu masih sering diliputi perasaan atau sikap yang labil sehingga perlu untuk mengetahui wawasan mengenai pentingnya pencegahan kekerasan seksual agar terhindar dan tidak berdampak buruk bagi masa depannya nanti” lanjut Ibu Kepala Sekolah SMPN 2 Kamal.
Harapan para mahasiswa UTM dengan adanya sosialisasi tersebut dapat memberi wawasan dan pengetahuan mengenai sejauh mana dampak buruk dari kekerasan seksual akan berpengaruh dalam hidup kita. Oleh karena itu, penting sekali untuk mencegah dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan seksual.
“kami memilih tema ini dan mesosialisasikannya di tingkat SMP karena kami memiliki pemikiran yang sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh Ibu Kepala sekolah, yakni usia anak di tingkat smp itu masih terbilang usia yang berada pada masa transisi, jadi penting sekali bagi mereka untuk mengetahui pentingnya mencegah, melindungi, dan mengenai apa itu kekerasan seksual” ucap badrut tamam selaku anggota pengabdian masyarakat.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dapat dicapai dengan sangat mudah. Karena, pada dasarnya ketika ada teknologi digital pengetahuan dan kejahatan hanya sebatas dalam genggaman tangan kita saja, oleh karena itu penting sekali untuk memberikan edukasi bagi masyarakat khususnya generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital dengan benar dan menghindari hal-hal yang bersifat negatif salah satunya yakni kekerasan seksual. Karena ketika teknologi digital telah berkembang, maka kekerasan seksual juga dapat dilakukan melalui internet (cyber sexual harrastment), salah satu contohnya yakni dengan menyebarkan video atau foto yang tidak senonoh tanpa persetujuan korban.
(Frs)
