Surabaya,- Kota Pahlawan yang disematkan kepada Surabaya menjadi salah satu Kota terbesar kedua setelah Jakarta,di balik itu Surabaya juga menyimpan cerita rakyat yang melegenda tentang pemimpin jujur dan pro rakyat.
Pemimpin itu bernama Joko Berek atau yang lebih dikenal dengan nama Sawunggaling,dalam dunia ludruk Sawunggaling atau Joko Berek ini menjadi lakon sosok yang berani menentang kebijakan kolonial maupun kepada pejabat keraton Surabaya.
Sekretaris SBPIJ (Pemuda Indonesia) Gatra Nugraha mengungkapkan dari cerita rakyat Sawunggaling tersebut seharusnya bisa menjadi cermin bagi pejabat era sekarang khususnya di Surabaya
"Nama Joko berek ini panggilan semasa kecilnya, ketika dewasa ia lebih dikenal dengan nama Kulmo Sostronegoro",ungkap Gatra, Rabu (05/02/2025).
Dengan berjalan waktu Kulmo Sostronegoro menjabat dalam staf pemerintah di Kadipaten Surabaya.
"Ia merupakan putra dari Pemimpin Keraton Surabaya Adipati Jayenggrono III dengan Raden Ayu Dewi Sangkrah yang akan nanti menggantikan kedudukan Sang Ayahnya",ujarnya.
Lanjutnya,Kulmo Sostronegoro dalam ketentaraan telah menyandang jabatan Sawunggaling.
" Jabatan pangkat tersebut dalam ketentaraan setara dengan Senopati (perwira militer)",lanjutnya.
Meskipun Kulmo Sostronegoro sebagai staf pemerintah namun hati nuraninya selalu berpihak ke wong cilik (rakyat kecil),meskipun kisah dari Sawunggaling masih menjadi sebuah misteri tentang kapan lahir dan meninggalnya yang tak secara rinci dalam catatan sejarah Surabaya.
"Tetapi masyarakat tradisional Surabaya meyakini bahwa Kulmo Sostronegoro sebagai Sawunggaling di eranya adalah tokoh yang berjasa kepada rakyat cilik",tuturnya.
Ia berharap, pemimpin Surabaya saat ini bisa memetik hikmah dari kisah tersebut sebagai pemimpin jujur dan pro rakyat meskipun jabatan sebagai taruhannya.
(Red)