Notification

×

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Tag Terpopuler

Festival Karya Ramadhan Hadirkan Visualisasi Puisi, Peringati Hari Puisi Internasional & 1 Tahun Komunitas Sastra Lumpur

Jumat, 21 Maret 2025 | 18:37 WIB Last Updated 2025-03-21T11:37:47Z


Surabaya, – Dalam rangka memperingati Hari Puisi Internasional, Hari Pantomim Sedunia, dan Hari Teater Sedunia, Saung Indonesia menggelar Festival Karya Ramadhan dengan menghadirkan Visualisasi Puisi dalam rangkaian yang pertama, Jum'at (21/03/2025).

Acara ini sekaligus menandai satu tahun perjalanan Komunitas Sastra Lumpur, komunitas sastra yang lahir dari semangat merayakan sastra di tengah kehidupan urban yang penuh tantangan.

Pendiri Saung Indonesia, Adnan Guntur, menyampaikan bahwa Festival Karya Ramadhan menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa sastra, pantomim, dan teater dapat bersinergi dalam satu ruang kreatif.

"Kami percaya seni bukan hanya milik ruang-ruang eksklusif, tetapi harus hadir di tengah masyarakat. Visualisasi puisi ini adalah upaya kami untuk menghadirkan sastra yang lebih hidup, lebih dekat, dan lebih bermakna bagi semua," ujar Adnan.

Sementara itu, Koordinator Komunitas Sastra Lumpur, Muhammad Daffa, menegaskan bahwa komunitasnya akan terus berupaya menjadi wadah bagi para penulis dan seniman yang ingin mengeksplorasi puisi dalam bentuk yang lebih dinamis.

"Setahun ini adalah awal. Kami akan terus berlumpur dalam kata, membiarkan puisi bergerak, dan merayakan sastra sebagai perlawanan terhadap kebisuan," kata Daffa.

Acara ini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Saung Indonesia setiap pukul 17.00 WIB sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tim Grotowski Production turut berkontribusi dalam produksi visualisasi puisi ini, menghadirkan harapan agar puisi tetap bernapas dalam berbagai medium.

Selain menampilkan Visualisasi Puisi, Festival Karya Ramadhan juga menjadi ajang bagi para seniman untuk mengeksplorasi bentuk ekspresi lainnya, seperti pertunjukan pantomim dan monolog teater. Dengan menggabungkan unsur sastra, gerak, dan teatrikal, festival ini bertujuan menghadirkan pengalaman seni yang lebih mendalam bagi penonton.

Muhammad Daffa menjelaskan bahwa Komunitas Sastra Lumpur tidak hanya berfokus pada penulisan, tetapi juga eksperimen dalam penyajian karya.

 “Kami ingin puisi tidak hanya terbaca, tetapi juga terasa. Tidak hanya terdengar, tetapi juga terlihat. Ini sejalan dengan semangat kami untuk menjadikan sastra sebagai ruang yang cair dan terus berkembang,” tambahnya.

Adnan Guntur juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam berkesenian. “Seni bukan soal batas, tetapi pertemuan. Ketika sastra bertemu dengan gerak, musik, dan teater, maka lahirlah sesuatu yang lebih dari sekadar teks. Ini yang kami ingin rayakan melalui Festival Karya Ramadhan,” ujarnya.

Festival ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga refleksi atas perjalanan satu tahun Komunitas Sastra Lumpur dalam menghadirkan sastra yang lebih dekat dengan masyarakat. Dengan semangat “sastra tak akan kering selama kita terus mencipta,” festival ini diharapkan menjadi ruang bagi lahirnya gagasan-gagasan baru dalam dunia sastra dan seni pertunjukan.

(*)
×
Berita Terbaru Update