Surabaya, – Saung Indonesia sukses menggelar Festival Karya Ramadhan, sebuah perayaan seni yang mencakup tiga momentum besar: Hari Puisi Internasional (21 Maret), Hari Pantomim Sedunia (22 Maret), dan Hari Teater Sedunia (27 Maret). Festival ini menghadirkan berbagai pertunjukan dan visualisasi karya, menggabungkan sastra, gerak, dan teater dalam satu ruang ekspresi,Sabtu (29/03/2025).
Pendiri Saung Indonesia, Adnan Guntur, menyampaikan bahwa festival ini bertujuan untuk memperluas jangkauan seni agar lebih dekat dengan masyarakat.
“Kami ingin seni tidak hanya menjadi konsumsi eksklusif, tetapi dapat dinikmati oleh siapa saja. Festival ini adalah bukti bahwa puisi, pantomim, dan teater dapat berjalan beriringan dalam satu perayaan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Puisi Internasional, festival ini menampilkan Visualisasi Puisi, sebuah pendekatan yang menghidupkan kata-kata melalui elemen visual dan teatrikal. Muhammad Daffa,
Koordinator Komunitas Sastra Lumpur, yang turut berpartisipasi dalam festival ini menegaskan bahwa puisi harus mampu bergerak melampaui batas teks.
“Kami percaya bahwa sastra bukan hanya sesuatu yang dibaca, tetapi juga sesuatu yang bisa dirasakan, dilihat, dan dialami,” katanya.
Memasuki Hari Pantomim Sedunia, festival ini menampilkan pertunjukan pantomim yang menggarisbawahi kekuatan ekspresi tubuh sebagai bahasa universal. Dalam pertunjukan ini, seniman pantomim menghadirkan kisah-kisah yang berbicara tanpa kata, menyampaikan emosi dan narasi hanya melalui gerakan.
Puncak acara berlangsung pada Hari Teater Sedunia, dengan pertunjukan teater yang menggabungkan unsur puisi, musik, dan pantomim dalam satu panggung. Adnan Guntur menekankan bahwa teater adalah seni yang mencerminkan kehidupan.
“Teater adalah ruang di mana manusia bisa melihat dirinya sendiri, menemukan pertanyaan-pertanyaan baru, dan mengalami sesuatu yang mungkin tak pernah mereka sadari sebelumnya,” tambahnya.
Seluruh rangkaian acara Festival Karya Ramadhan dapat disaksikan di YouTube Saung Indonesia setiap pukul 17.00 WIB sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Tim Grotowski Production turut berkontribusi dalam produksi acara ini, menghadirkan pengalaman visual yang memperkaya setiap pertunjukan.
Festival ini diharapkan menjadi awal bagi lebih banyak kolaborasi lintas disiplin seni di masa depan. Dengan semangat “sastra tak akan kering, seni tak akan mati”, Saung Indonesia terus berkomitmen untuk menghadirkan ruang kreatif bagi seniman dan masyarakat luas.
(*)
